Maafkan Saya
Maafkan saya.... Kalimat yang sebenarnya sedih untuk saya mengatakan karena telah mengecewakanmu. Tapi memang saat ini baru itu yang bisa kuucapkan. Nyuwun Ngapunten mas, pak. Mohon maaf mas, pak, permohonan anda tidak bisa saya penuhi. Kali ini kali ke .... ( ah sampai nggk sempat menghitung... ) meski belum puluhan tapi sudah jamak alias banyak sudah yang meminta itu, aku kembali mengucapkan kalimat itu kepada dua orang pemuda di depanku. Dengan perasaan bersalah, kutatap wajah dua pemuda itu. Kekecewaan jelas tergurat dan tergambar di wajahnya.. Maafkan teman, aku belum bisa membantu ataupun mencarikan solusi atas kekewaan yang sebelumnya mungkin tidak kalian bayangkan sebelumnya. Ya.. rumah kami di pinggir jalan besar. Jl. utama kota Solo. Jl. Slamet Riyadi. dengan lalu lintas yang boleh dibilang sangat ramai. Tapi.. ini bukan rumah milik kami. Ini rumah dinas milik perusahaan suami saya. yang mana pada saat sebelum kami menempati rumah ini, atasan yang mengurusi bagian properti